Kontekstualisasi Reformasi Birokrasi Aspek Kulture Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara : Perspektif Dynamic Governance

Fipin Indera Yani

Kontekstualisasi Reformasi Birokrasi Aspek Kulture Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara : Perspektif Dynamic Governance - Samarinda FisipUnmul 2023 - i-xviii-172

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan reformasi birokrasi
aspek kultur dan kendala yang dihadapi yang melatari belum optimalnya reformasi
birokrasi aspek kultur di Kabupaten Kutai Kartanegara, melalui fokus penelitian:
(1) Pelaksanaan reformasi birokrasi aspek kultur di pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara, (2) Kendala yang dihadapi reformasi birokrasi aspek kultur di
Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan sub fokus Kapasitas Thinking Ahead
(berpikir kedepan), Kapasitas Thinking Again (kaji ulang), Kapasitas Thinking
Across (belajar dari praktik baik ditempat lain), Sumber Daya Manusia dan Struktur
Pendukung, dan proses yang gesit.
Penelitian ini menggunakan strategi riset metode hybrid concurrent
triangulation. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah
pertama yaitu strategi reformasi birokrasi aspek kultur dan pendekatan kuantitatif
untuk menjelaskan faktor-faktor penghambat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reformasi birokrasi di Kabupaten
Kutai Kartanegara menggunakan pendekatan inwardlooking (administrativeprosedural)
menyebabkan
reformasi
birokrasi
tidak
responsif
dan
adaptif
terhadap

tuntutan
eksternal
berupa
masalah
substantif
yaitu
kesejahteraan
masyarakat.
Pada

kapasitas

Thinking Ahead menunjukkan kepala perangkat daerah memiliki peran
penting dalam sharing gagasan baru berdasarkan data yang akan berpengaruh pada
tingkat keberhasilan program dan kegiatan. Kapasitas Thinking Again
menunjukkan perhatian pimpinan terhadap budaya evaluasi berbasis data masih
rendah. Hambatan utama untuk melakukan Thinking Across adalah ke khawatiran
akan berimplikasi masalah hukum. Faktor penghambat sumber daya manusia yang
able yaitu terlalu banyak tingkatan hirarki atau terlalu banyak aturan dan prosedur
yang menyebabkan staf tidak berani mengambil inisiatif berinovasi dan faktor
penghambat proses gesit yaitu belum semua pegawai memahami standar
operasional prosedur laporan kinerja dan belum optimalnya peran pimpinan
mendiskusikan capaian kinerja dengan staf.


Theses T-H-E --Tesis-MAP-Digital--MAP-2023-Digital---