Implementasi Program Kartu Penyandang Disabilitas Berbasis Geopasial (KAPAL SI GEO) Di Kota Bontang
Material type: TextPublication details: Samarinda Fisip Unmul 2024Description: i-xvii-127 halSubject(s): Theses -- Tesis-MAP-Digital -- MAP-2024-DigitalOther classification: 2233-0948 FIR KP.2024 Online resources: Click here to access online Summary: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi Program Penyaluran Kartu Penyandang Disabilitas (KPD) Berbasis Geospasial yang dilaksanakan di Kota Bontang. Program KPD ini sendiri tidak hanya sebagai suatu identitas bagi penyandang disabilitas, namun diharapkan dapat terintegrasi dengan program dan pelayanan serta kebijakan publik sehingga nantinya memberikan banyak manfaat khususnya bagi penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian sepenuhnya berada di Kota Bontang. Fokus penelitian ini meliputi beberap hal yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Pengumpulan data dilakukan melalui servey di lapangan, wawancara dengan beberapa pihak terkait serta menganalisis data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Dalam komunikasi terdapat tiga hal yang harus diperhatikan yaitu transmisi, konsistensi dan kejelasan. Ketiga hal tersebut sudah dilakukan dengan baik, dimulai dari proses perencanaan, koordinasi antar instansi yang berwenang, hingga ke proses sosialisasi pelaksanaan program dimana informasi yang disampaikan mudah dipahami dan memiliki konsistensi sehingga pelaksanaan program dapat dilaksanakan dengan baik. (2) Sumber Daya merupakan salah satu hal penting. Tiga faktor dalam aspek sumber daya yaitu sumber daya manusia, finansial dan fasilitas. Dalam program Kapal Si Geo, peran relawan atau pendamping dianggap efektif dalam proses pendampingan. Jumlah relawan yang memadai mendukung kelancaran pelaksanaan program ini. Meskipun sarana dan prasaran dalam pelaksanaan program ini terbilang sederhana, namun hal tersebut dapat menunjang pelaksanaan program Kapal Si Geo. (3) Disposisi sikap ditandai dua hal yaitu komitmen dan kejujuran. Sikap yang positif ditunjukkan oleh seluruh pelaku yang terlibat pelaksanaan program ini. Para pendamping atau relawan dalam program tersebut dinilai sangat baik. Mereka dianggap kompeten dan berkomitmen dalam memberikan informasi dan bantuan kepada para penerima manfaat. Sementara pemerintah memiliki komitmen yang kuat untuk melanjutkan program ini. Komitmen ini memastikan bahwa program tersebut akan berkelanjutan dan memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat. (4) Struktur birokrasi memiliki peran penting dalam implementasi kebijakan, dan struktur yang baik dapat mendukung kelancaran pelaksanaan kebijakan. Ada dua faktor yang berpengaruh dalam struktur birokrasi, yaitu standar operasional prosedur (SOP) dan fragmentasi. Dalam implementasi program Kapal Si Geo, secara struktur sudah baik, hal ini terlihat dari kerja sama antar unit birokrasi terjalin dengan baik. Meskipun terdapat kendala teknis di lapangan, seperti masalah teknologi dan kepedulian OPD yang perlu ditingkatkan, namun secara keseluruhan struktur birokrasi yang ada telah mendukung pelaksanaan kebijakan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi Program
Penyaluran Kartu Penyandang Disabilitas (KPD) Berbasis Geospasial yang
dilaksanakan di Kota Bontang. Program KPD ini sendiri tidak hanya sebagai suatu
identitas bagi penyandang disabilitas, namun diharapkan dapat terintegrasi dengan
program dan pelayanan serta kebijakan publik sehingga nantinya memberikan
banyak manfaat khususnya bagi penyandang disabilitas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian
sepenuhnya berada di Kota Bontang. Fokus penelitian ini meliputi beberap hal yaitu
komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Pengumpulan data
dilakukan melalui servey di lapangan, wawancara dengan beberapa pihak terkait
serta menganalisis data primer dan sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Dalam komunikasi terdapat tiga
hal yang harus diperhatikan yaitu transmisi, konsistensi dan kejelasan. Ketiga hal
tersebut sudah dilakukan dengan baik, dimulai dari proses perencanaan, koordinasi
antar instansi yang berwenang, hingga ke proses sosialisasi pelaksanaan program
dimana informasi yang disampaikan mudah dipahami dan memiliki konsistensi
sehingga pelaksanaan program dapat dilaksanakan dengan baik. (2) Sumber Daya
merupakan salah satu hal penting. Tiga faktor dalam aspek sumber daya yaitu
sumber daya manusia, finansial dan fasilitas. Dalam program Kapal Si Geo, peran
relawan atau pendamping dianggap efektif dalam proses pendampingan. Jumlah
relawan yang memadai mendukung kelancaran pelaksanaan program ini. Meskipun
sarana dan prasaran dalam pelaksanaan program ini terbilang sederhana, namun hal
tersebut dapat menunjang pelaksanaan program Kapal Si Geo. (3) Disposisi sikap
ditandai dua hal yaitu komitmen dan kejujuran. Sikap yang positif ditunjukkan oleh
seluruh pelaku yang terlibat pelaksanaan program ini. Para pendamping atau
relawan dalam program tersebut dinilai sangat baik. Mereka dianggap kompeten
dan berkomitmen dalam memberikan informasi dan bantuan kepada para penerima
manfaat. Sementara pemerintah memiliki komitmen yang kuat untuk melanjutkan
program ini. Komitmen ini memastikan bahwa program tersebut akan berkelanjutan
dan memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat. (4) Struktur
birokrasi memiliki peran penting dalam implementasi kebijakan, dan struktur yang
baik dapat mendukung kelancaran pelaksanaan kebijakan. Ada dua faktor yang
berpengaruh dalam struktur birokrasi, yaitu standar operasional prosedur (SOP) dan
fragmentasi. Dalam implementasi program Kapal Si Geo, secara struktur sudah
baik, hal ini terlihat dari kerja sama antar unit birokrasi terjalin dengan baik.
Meskipun terdapat kendala teknis di lapangan, seperti masalah teknologi dan
kepedulian OPD yang perlu ditingkatkan, namun secara keseluruhan struktur
birokrasi yang ada telah mendukung pelaksanaan kebijakan.
There are no comments on this title.