TY - BOOK AU - Fipin Indera Yani AU - Prof.Dr.Hj. Aji Ratna Kusuma,M.Si & Dr. Enos Paselle,M.AP TI - Kontekstualisasi Reformasi Birokrasi Aspek Kulture Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara : Perspektif Dynamic Governance PY - 2023/// CY - Samarinda PB - FisipUnmul KW - Theses KW - T-H-E KW - - KW - Tesis-MAP-Digital KW - MAP-2023-Digital N2 - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan reformasi birokrasi aspek kultur dan kendala yang dihadapi yang melatari belum optimalnya reformasi birokrasi aspek kultur di Kabupaten Kutai Kartanegara, melalui fokus penelitian: (1) Pelaksanaan reformasi birokrasi aspek kultur di pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, (2) Kendala yang dihadapi reformasi birokrasi aspek kultur di Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan sub fokus Kapasitas Thinking Ahead (berpikir kedepan), Kapasitas Thinking Again (kaji ulang), Kapasitas Thinking Across (belajar dari praktik baik ditempat lain), Sumber Daya Manusia dan Struktur Pendukung, dan proses yang gesit. Penelitian ini menggunakan strategi riset metode hybrid concurrent triangulation. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu strategi reformasi birokrasi aspek kultur dan pendekatan kuantitatif untuk menjelaskan faktor-faktor penghambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reformasi birokrasi di Kabupaten Kutai Kartanegara menggunakan pendekatan inwardlooking (administrativeprosedural) menyebabkan reformasi birokrasi tidak responsif dan adaptif terhadap tuntutan eksternal berupa masalah substantif yaitu kesejahteraan masyarakat. Pada kapasitas Thinking Ahead menunjukkan kepala perangkat daerah memiliki peran penting dalam sharing gagasan baru berdasarkan data yang akan berpengaruh pada tingkat keberhasilan program dan kegiatan. Kapasitas Thinking Again menunjukkan perhatian pimpinan terhadap budaya evaluasi berbasis data masih rendah. Hambatan utama untuk melakukan Thinking Across adalah ke khawatiran akan berimplikasi masalah hukum. Faktor penghambat sumber daya manusia yang able yaitu terlalu banyak tingkatan hirarki atau terlalu banyak aturan dan prosedur yang menyebabkan staf tidak berani mengambil inisiatif berinovasi dan faktor penghambat proses gesit yaitu belum semua pegawai memahami standar operasional prosedur laporan kinerja dan belum optimalnya peran pimpinan mendiskusikan capaian kinerja dengan staf. UR - https://library.fisip-unmul.ac.id/cgi-bin/koha/opac-retrieve-file.pl?id=b2e1a7f2960e49e2040f0234cd9f7746 ER -